EYD dan KARYA ILMIAH



EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

1. Tanda Titik (.)

1.      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
contoh: Saya suka makan nasi.
Sebuah kalimat diakhiri dengan titik. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan. Cara ini dilakukan dalam penulisan karya ilmiah.
2.      Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
contoh:
·   Irwan S. Gatot
·   George W. Bush
Tetapi apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Anthony Tumiwa
3.      Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
·   Dr. (Doktor)
·   Ny. (Nyonya)
·   S.E. (Sarjana Ekonomi)
4.      Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
  • dll. (dan lain-lain)
  • dsb. (dan sebagainya)
  • tgl. (tanggal)
Dalam karya ilmiah seperti skripsi, makalah, laporan, tesis, dan disertasi, dianjurkan tidak mempergunakan singkatan.
5.      Tanda titik dibelakang huruf dalam suatu bagian ikhtisar, atau daftar.
contoh:
I. Penyiapan Ulangan Umum.
     A. Peraturan.
     B. Syarat.
Jika berupa angka, maka urutan angka itu dapat disusun sebagai berikut dan tanda titik tidak dipakai pada akhir sistem desimal.
Contoh:
  • 1.1
  • 1.2
  • 1.2.1
6.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
7.      Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
contoh:
  • Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
  • Nomor Giro 033983 telah saya kasih kepada Michael.
8.      Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga- lembaga nasional di dalam akronomi yang sudah diterima oleh masyarakat.
contoh:
  • Sekjen : (Sekretaris Jenderal)
  • UUD : (Undang-Undang Dasar)
  • SMA : (Sekolah Menengah Atas)
  • WHO : (World Health Organization)
9.      Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
contoh:
  • Cu (Kuprum)
  • 52 cm
  • l (liter)
  • Rp 350,00
10.    Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.
contoh:
  • Latar Belakang Pembentukan
  • Sistem Acara
11.    Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat.
contoh:
  • Jalan Kebayoran 32
  • Jakarta, 3 Mei 1997

 

 

 

2. Tanda Koma (,)

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.
contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
contoh:
  • Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
  • Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
contoh:
  • Oleh karena itu, kamu harus datang.
  • Jadi, saya tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
contoh:
  • O, begitu.
  • Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan tanggal, (ii) bagian-bagian kalimat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
contoh:
  • Medan, 18 Juni 1984
  • Medan, Indonesia.
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
contoh: Rinto Jiang,S.E.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
contoh:
  • 33,5 m
  • Rp 10,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
contoh: dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimkat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.

 

3. Huruf kapital

Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
  • Dia mengantuk
  • Kita harus bekerja keras
  • Apa maksudnya?
  • Selamat pagi.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
  • Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
  • Bapak menasihati, "Berhati-hatilah, Nak!"

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.;
  • Allah
  • Yang Maha Pengasih

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dari nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
  • Haji Agus Salim
  • Presiden Soekarno

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, instansi, atau nama tempat.
  • Gubernur Ali Sadikin
  • Menteri Hari Sabarno
Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
  • "Siapakah gubernur yang baru saja dilantik itu?"
  • Brigadir Jendral Sugiarto baru dilantik menjadi mayor jendral.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
  • Ricky Setiawan
  • Vieta Fitria Diani
  • Muhammad Alif Atma Ain Azza

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
  • suku Sasak
  • bangsa Indonesia
Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
  • mengindonesiakan kata asing
  • keinggris-inggrisan.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
  • Bandung Lautan Api
  • Proklamasi Kemerdekaan
  • hari Minggu
  • Idul Fitri.
Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
  • memproklamasikan kemerdekaan


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi
  • Asia Tenggara
  • Jazirah Arab
  • Selat Sunda.
Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
  • Berlayar ke teluk.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama negara, badan, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali konjungsi.
  • Departemen Pendidikan Nasional
  • Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
  • Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
  • Menurut undang-undang dasar kita
  • Menjadi sebuah republik

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel, seperti: di, ke, dari, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
  • Dari Ave Maria ke Jalan Lain Menuju Roma
  • Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Umum

Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
  • Dr. = Doktor
  • dr. = Dokter
  • Sdr. = Saudara
  • S.Sos. = Sarjana Sosial
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan se[perti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
  • Kapan Bapak berangkat?
  • Surat Saudara sudah saya terima.
Catatan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
  • Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
  • Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

4. Tanda Petik
  1. Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicra, dari naskah, atau bahan tertulis lain. Kedua tanda petik itu ditulis sama tinggi di atas baris.
Contoh : “Sudah siap,” katanya.
  1. Mengapit judul syair, karangan, dan bab buku.
Contoh : Bacalah bab “Samsulbahri membunuh diri” dalam buku Siti Nurbaya.
  1. Mengapit istilah yang kurang dikenal atau kata yang diberi arti khusus.
Contoh : “Lampu hijau” belum lagi menyala.


Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika karangan ilmiah adalah sebagai berikut.
A.    Bagian Pembuka
1.      Kulit Luar/Kover
2.      Halaman Judul
3.      Kata Pengantar
4.      Daftar Tabel
5.      Daftar Singkatan/Lambang
B.     Bagian Inti Karangan
1.      Bab Pendahuluan
1.1  Latar Belakang Masalah
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan
1.4  Ruang Lingkup
1.5  Landasan Teori
1.6  Hipotesis
1.7  Sumber Data
1.8  Metode dan Teknik
1.9  Sistematika Penulisan
2.      Bab Analisis/Bab Pembahasan
3.      Bab Kesimpulan
C.     Bagian Penutup
    1. Daftar Pustaka
    2. Penulisan Lampiran (jika diperlukan)
    3. Penulisan Indeks (jika diperlukan)





A.    Bagian Pembukaan
1.      Kulit Luar/Kover dan Halaman Judul
Yang harus dicantumkan pada, kulit luar dan halaman judul karangan ilmiah adalah sebagai berikut.
a.       Judul karangan ilmiah lengkap dengan anak judul (jika ada)
b.      Keperluan Penyusunan
c.       Nama Penyusun
d.      Nama Lembaga Pendidikan
e.       Nama Kota
f.       Tahun Penyusunan

2.      Halaman Pengesahan
Dalam halaman ini dicantumkan nama guru pembimbing dan kepala sekolah, serta tanggal, bulan, tahun persetujuan.

3.      Kata Pengantar
Kata pengantar dibuat untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karangan ilmiah. Kata pengantar hendaknya singkat tapi jelas. Yang dicantumkan dalam kata pengantar adalah (1) puji syukur kepada Tuhan, (2) keterangan dalam rangka apa karya dibuat, (3) kesulitan/hambatan yang dihadapi, (4) ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu tersusunnya karangan ilmiah, (5) harapan penulis, (6) tempat, tanggal, tahun, dan nama penyusun karangan ilmiah.

4.      Daftar Tabel
Penulisan daftar ini sebagai berikut. Tajuk Daftar Tabel dituliskan dengan huruf kapital semua dan terletak di tengah.

5.      Daftar Grafik, Bagan, atau Skema
Pada dasarnya penulisanya hampir sama seperti penulisan Daftar Tabel.

6.      Daftar Singkatan
(Penulisan sama dengan penulisan Daftar Tabel, Grafik, Bagan, atau Skema)

B.     Bagian Inti
1.      Pendahuluan
1.1  Latar Belakang Masalah
Bagian ini memuat alasan penuli mengambil judul itu dan manfaat praktis yang dapat diambil dari karangan ilmiah tersebut. Alasan-alasan ini dituangkan dalam paragraf-paragraf yang dimulai dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus. Misalnya, karangan ilmiah bertema “Tingkat Pencemaran Air di Wilayah Jakarta Barat”. Latar belakang masalahnya adalah sebagai berikut :

Air merupakan suatu bahan yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan tidak adanya air, maka tidak akan terjadi proses kehidupan, baik manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Dengan kata lain, air merupakan sumber dasar untuk kelangsungan hidup di atas bumi.
Air di bumi pada dasarnya merupakan proses pengulangan yang terus-menerus berupa proses sirkulasi dari penguapan peresapan, dan pengaliran.

1.2  Rumusan Masalah
Permasalahan yang timbul akan dibahas dalam bagian pemabahasan dan ini ada kaitannya dengan latar belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya. Permasalah ini dirumuskan dalam kalimat-kalimat pertanyaan.

Buatkan rumusan masalah untuk tema di atas!

a.       ...................................................................
b.      ...................................................................
c.       ...................................................................



1.3  Tujuan Penulisan
Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas dan tujuan ini ada kaitannya dengan rumusan masalah dan relevansinya dengan judul. Tujuan boleh lebih dari satu. Perhatikan contoh tujuan berikut ini dan lanjutkan sesuai dengan tema di atas (tentang pencemaran air)!
Penulis mengadakan penelitian tentang pencemaran air dengan tujuan sebagai berikut :
  1. Ingin mengetahui sejauh mana tingkat pencemaran air di wilayah Jakarta Barat.
  2. ...............................................................................................................................
  3. ...............................................................................................................................
  4. ...............................................................................................................................

1.4  Ruang Lingkup (Pembatasan Masalah)
Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Pembatasan masalah hendaknya terinci dan istilah-istilah yang berhubungan dirumuskan secara tepat. Rumusan ruang lingkup harus sesuai dengan tujuan pembahasan.

1.5  Landasan Teori / Kerangka Teori
Landasan teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan dan teori ini berguna untuk membantu penuli dalam membahas masalah yang sedang diteliti.
Tuliskan landasan teori yang tepat untuk tema di atas !


1.6  Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan/perkiraan yang dirumuskan dan untuk sementara diterima, serta masih harus dibuktikan kebenarannya dengan data-data otentik yang ada, pada bab-bab berikutnya. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana, serta cukup mencakup masalah yang dibahas.
Berdasarkan landasan teori yang sudah ada, buatlah sebuah kalimat hipotesis!

1.7  Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis karangan ilmiah biasanya adalah kepustakaan, tempat kejadian peristiwa (hasil observasi), interviu, seminar, diskusi, dan sebagainya.

1.8  Metode dan Teknik
a.       Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara mencari data bagi suatu penulisan, ada yang secara dedukatif dan atau induktif. Mencari data dapat dilakukan dengan cara studi pustaka, penelitian lapangan, wawancara, seminar, diskusi, dan lain sebagainya.
b.      Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang dapat digunakan ialah teknik wawancara, angket, daftar kuesioner, dan observasi. Semua ini disesuaikan dengan masalah yang dibahas.

1.9  Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah suatu tulisan mengenai isi pokok secara garis besar dari bab I sampai bab terakhir atau kesimpulan dari suatu karangan ilmiah.

2.      bab Analisis/Bab Pembahasan
Bab ini merupakan bagian pokok dari sebuah karangan ilmiah, masalah-masalah akan dibahas secara terperinci dan sistematis. Jika bab pembahasan cukup besar dapat dijadikan dalam beberapa anak bab.

3.      Bab Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi simpulan yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.
Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan.

Yang dimaksud dengan saran adalah saran penulis tentang metode penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, atau beberapa saran yang ada relevansinya dengan hambatan yang dialami selama penelitian.


C.    Bagian Penutup
1.      Daftar Pustaka
Tajuk daftar pustaka dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda baca dan dituliskan di tengah-tengah. Dalamdaftar pustaka dicantumkan semua keputusan, baiak yang dijadikan acuan penyusunan karangan maupun yang dijadikan bahan bacaan, termasuk artikel, makalah, skripsi, disertai, buku, dan lain-lain.
Semua acuan dalam daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan. Jadi daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Jika tanpa nama pengarang atau lembaga, yang menjadi dasar urutan adalah judul pustaka.



Kutipan, Daftar Pustaka, dan Catatan Kaki

Penulisan kutipan, daftar pustaka, dan cararan kaki berkaitan erat dengan proses pengambilan data untuk kepentingan penulisan karya ilmiah.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki kita akan melihat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan data.
1.      Harus mencantumkan sumber aslinya. Hal ini penting karena pengambilan data tanpa mencantumkan sumber asilnya dapat di kategorikan sebagai penjiplakan atau plagiat.
2.      Data yang diambil harus sesuai dengan fakta, tidak boleh diubah ataupun direkayasa.
3.      Pengambilan data hendaknya diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya baik dari objektivitas, metode pengumpulan (jika data diperoleh dari pengamatan, pengujian, atau angket) maupun kewenangan pihak pemberi data.

Kutipan

Mengutip pendapat atau tulisan seseorang ada ketentuannya dan hal ini sudah dibahas di kelas X. Hal yang perlu diingat adalah sebagai berikut.
a.       Kutipan harus sama persis dengan aslinya, baik ejaan, susunan kalimat, dan tanda baca.
b.      Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 baris diintegrasikan dengan teks, spasi dua, dan dibubuhi tanda kutip.
c.       Kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih tidak harus diberi tanda kutip, dipisahkan dari teks utama dengan jarak 2,5 spasi, dan jarak antar baris satu spasi, serta seluruh kutipan diketik ke dalam 5-7 ketikan.
d.      Bila ada bagian yang dihapus, maka bagian ini diberi tanda titik-titik tiga buah.
e.       Tiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan dan penulisannya setengah spasi ke atas.

Daftar Pustaka
Daftar pusataka atau bibiografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah disusun. Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber infomrasi bagi seseorang peneliti/penulis agar hasil tulisannya dapat dipertanggungjawabkan.
Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1.      Daftar pustaka diletakan pada bagian akhir tulisan.
2.      Daftar ppustaka tidak diberi nomor urut.
3.      Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama pengarang dibalik.
4.      Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu spasi.
5.      Jarak antar sumber bacaan yang satu dengan yang lainnya dua spasi.

Hal-hal lain yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan daftar pustaka adlah sebagai berikut :

1.      Nama Pengarang
a.       Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang pengarang.
1)      Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau inisial. (Untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis.)
2)      Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga, maka nama komisi/lembaga dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
3)      Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai dari judul buku.
Contoh :
Keraf, Gorys, 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia.
b.      Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang.
1)      Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik. Ketentuan lain sama dengan bagian a.
2)      Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan dengan singkatan dkk.
Contoh
Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono, ed. 1991. Seminar Bahasa
      Indonesia 1968. Ende-Flores: Nusa Indah.

c.       Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang.
1)      Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik.
2)      Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan dengan singkatan dkk.
Contoh :
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum. Bandung: Angkasa.

2.      Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan dengan tanda titik.

3.      Judul Buku
Judul buku digaris bawahi atau dicetak miring. Setiap huruf awal kata dalam judul diketik dengan huruf kapital , kecuali kata depan dan konjungsi.

4.      Tempat Terbit
Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda titik dua.

5.      Penerbit
Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan dengan tanda titik dua (J dan diakhiri dengan titik.

6.      Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih.
a.       Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan dengan sebuah tanda titik.
b.      Tuliskan jilid disingkat Jil. Atau Jld..
Contoh :
Soekarno, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil. 2 Yogyakarta :
            Kanisius.

7.      Penulisan data pustaka dari sebuah buku terjemahan.
a.       Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan alfabetis.
b.      Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh :
Multatuli. 1972. Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda,     terj. H.B. Jassin. Jakarta: Jambatan.

8.      Data pustaka dari artikel majalah.
a.       Judul artikel dan judul majalah diapit oleh tanda petik.
b.      Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tapi dicantumkan nomor, tanggal, dan halaman.
Contoh : Solihin, Burhan, dkk. “Selamat Datang di Surga Nirkabel”. Tempo.
            Edisi 4-10 April 2005. hal. 90-91.

9.      Artikel dari Harian.
Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis, selanjutnya menggunakan tanda koma sebagai pemisah.
Contoh :
Pramudianto. “Penderita Pemulihan Nias”. Kompas, 2 April 2005, hal. 46.

Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Semua kutipan baik langusng maupun tidak langsung dapat dijelaskan sumbernya dalam sebuah catatan kaki.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan kaki.
1.      Hubungan catatan kaki dan teks ditandai dengan nomor penunjukan yang ditempatkan agak ke atas setengah spasi dari teks.
2.      Pemberian nomor urut yang berlaku untuk setiap bab atau untuk seluruh karangan.
3.      Teknik pembuatan catatan kaki adalah sebagai berikut :
a.       Sediakan tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut.
b.      Sesudah baris terakhir dari teks dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari kiri sepanjang 15 ketikan.
c.       Dalam jarak 2 spasi dan garis dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri diketik nomor penunjuk.
d.      Langsung sesudah nomor, setengah kebawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.
e.       Jarak antar baris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antar catatan kaki pada halaman yang sama adalah dua spasi.

Unsur-unsur yang ada dalam catatan kaki dan penulisannya adalah sebagai berikut :
1.      Pengarang
a.       Nama pengarang dicantumkan sesuai urutan biasa, pada penunjukan yang kedua dan selanjutnya cukup dipergunakan nama singkat.
b.      Bila terdiri dari dua atau tiga pengarang, semuanya dicantumkan, sedangkan lebih dari 3 orang cukup nama pertama yang dicantumkan. Yang lain digantikan dengan singkatan dkk.
c.       Penunjukan kepada sebuah kumpulan sama dengan no (a) dan (b) ditambah singkatan ed. (editor) di belakang nama penyunting dan dipisahkan dengan tanda koma.
d.      Jika tidak ada pengarang/editor, langsung dimulai dengan judul.

2.      Judul
a.       Semua judul mengikuti peraturan yang sama dengan daftar pustaka.
b.      Sesudah catatan kaki pertama, penyebutan sumber yang sama digantikan dengan Ibid, Op. Cit., Loc. Cit..
c.       Sesudah penunjukan pertama sebuah artikel dalam majalah atau harian, maka selanjutnya cukup dipergunakan judul majalah atau harian tanpa judul artikel.

3.      Data Publikasi
a.       Tempat dan tahun penerbitan dicantumkan pada referensi pertama dan ditempatkan dalam tanda kurung dan dipisahkan dengan tanda koma misalnya (Jakarta, 2005).
b.      Majalah harus dicantumkan nomor jilid dan nomor halaman, tanggal, tahun, bulan dan tahun. Semua keterangan dapat ditempatkan dalam kurung.
c.       Data publikasi sebuah harian terdiri dari hari, tanggal, bulan, tahun, dan nomor halaman. Penanggalan tidak ditempatkan dalam kurung.

Cara membuat catatan kaki.
1.      Nama pengarang ditulis lengkap, tidak dibalik.
2.      Antara nama pengarang dan judul buku dipergunakan tanda koma.
3.      Tempat dan tahun terbit ditempatkan dalam tanda kurung.
4.      Keterangan tentang jilid ditempatkan dalam kurung sebelum nomor halaman dan ditulis dengan angka Romawi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERBA SERBI

SINTAKSIS