SASTRA
Drama
Drama adalah dialog antar 1 orang dengan orang yang lain atau dengan lebih
dari 1 orang yang disusun berdasarkan skenario yang dipentaskan di dalam
suatu pentas atau media baik hanya secara pendengaran saja maupun secara visual
dan pendengaran, karena dalam drama dialog yang memiliki peranan terpenting.
Unsur-unsur drama
Unsur intrinsik
•
Plot
Pengertian:
Keseluruhan peristiwa atau serangkaian hubungan sebab akibat yang bergerak dari
awal hingga akhir.
Peristiwa yang
ditampilkan merupakan peristiwa yang menarik dan menggerakkan
perbuatan-perbuatan menuju klimaks setelah melewati berbagai krisis konflik dan
benturan untuk akhirnya mencapai kesimpulan
•
Karakter
Akibatnya:
melahirkan pergeseran, tabrakan kepentingan, dan konflik yang kemudian lahir
cerita.
Jenis-jenis
tokoh
a.
Tokoh protagonis
Tokoh utama yang ingin mengatasi berbagai
persoalan yang dihadapi dalam mencapai cita-cita
b. Tokoh antagonis
Tokoh yang melawan cita-cita tokoh
protagonis
c. Tokoh tritagonis
Pihak ketiga yang berpihak pada salah satu pihak
atau berada di luar kedua pihak
•
Tema
Dalam suatu
skenario harus ada pokok pikiran/pokok permasalahan yang hendak diutarakan pada
pengarang. Karena skenario yang tidak jelas pokok pikirannya, maka plotnya pun
menjadi tidak menentu
•
Konflik
Konflik merupakan kekuatan penggerak utama dari
suatu drama.
Persoalan yang dihadapi terkadang berbeda dengan
masalah hidup sehari-hari, sehingga menjadi daya tarik sendiri dan membuat
terbukanya kesadaran baru akan suatu nilai.
•
Klimaks
Klimaks dibangun
melewati masalah, konflik/krisis demi krisis. Terasa seakan-akan masalah tidak
akan terselesaiakan.
Klimaks
merupakan satu titik bagi protagonis ataupun antagonis untuk kemudian diikuti
dengan penyelesaian.
•
Sudut pandang
Sudut pandang
pengarang merupakan sudut pandang pengarang dalam melihat konflik tersebut.
Unsur eksterinsik
•
Gaya
bahasa
Gaya dapat lahir dari
sudut pandang pengarang, dari cara memanfaatkan peralatan ekspresinya untuk
menyampaikan pandangannya.
Selain itu, gaya juga dapat tampil karena pengaruh
jiwa suatu zaman.
Gaya erat hubungannya
dengan watak seniman, kebangsaan, agama, falsafah pandangan hidup, dan
lain-lain.
Cara penyajian
drama:
- Opera
- Operet
- Pantomim
- Tablo
- Lawak
- Sendratari
- Sandiwara radio
- Drama mini kata
Dialog drama
Dialog drama berisi kata-kata yang
merupakan alat komunikasi antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain.
Fungsi:
•
Melukiskan watak tokoh-tokoh dalam cerita
•
Mengembangkan plot dan menjelaskan inti cerita kepada
pembaca atau penonton
•
Memberikan isyarat peristiwa yang mendahuluinya
•
Memberikan isyarat peristiwa yang akan datang
•
Memberikan komentar terhadap peristiwa yang sedang
terjadi dalam drama tersebut
Bentuk scenario drama;
- Tragedi à menimbulkan kesedihan, takut, ngeri
- Komedi à menghibur penonton dengan kelucuan
- Melodrama à menekankan segi kekerasan, ketegangan dan misteri
- Force à untuk mengundang gelak tawa dengan gerak laku
- Satire à digunakan untuk melakukan kecaman atau kritik terselubung
Ciri teks drama:
•
Memakai nama tokoh
•
Menggunakan tanda titik dua di belakang nama
•
Menggunakan tanda petik dua sebelum dan setelah memulai
dialognya
•
Menggunakan tulisan yang dicetak miring untuk menjelaskan
latar suasananya
PUISI
Puisi dibagi menjadi 2:
1. Puisi Lama
a.
Syair
Syair berasal
dari Arab dan berkembang di Indonesia
sejak peradaban Islam masuk ke tanah air kita. Syair merupakan karangan
terikat.
Aturan-aturan
dalam Syair:
-
Setiap
bait terdiri atas 4 baris.
-
Setiap baris terdiri atas 4 atau 5 kata dan terdiri
atas 8 sampai 12 suku kata.
-
Rumus sajaknya aaaa.
-
Keempat baris dalam satu bait berhubungan isinya.
-
Biasanya belum dapat lengkap (selesai) hanya dengan
satu bait.
Macam-macam
Syair menurut isinya:
-
Syair yang berisi sejarah (syair Bidasari, syair Anggun
Cik Tunggal, syair Abdul Muluk).
-
Syair yang berisi kiasan/ sindiran terhadap tingkah
laku/ perbuatan seseorang (syair Ikan Terubuk Birahikan Puyu dalam Lubuk,syair
Ikan Tambera, syair Kumbang dan Melati, syair Burung Pungguk).
-
Syair yang melukiskan kejadian dalam suatu masa (syair
Perang speelman, syair Perang Menteng).
-
Syair yang berisi hikayat dari kesusastraan Jawa (syair
Ken Tambuhan, syair Wayang Kinudang).
-
Syair yang berisi nasihat atau pengajaran agama.
b.
Pantun
Pantun merupakan
bentuk puisi kepandaian bersama. Jadi
tidak diketahui siapa nama pengarangnya. Pantun disebut juga sebagai puisi
rakyat karena digunakan oleh semua orang.
Aturan-aturan
Pantun:
-
Pada
umumnya tiap bait terdiri atas 4 baris.
-
Pantun
yang baik umumnya berumus sajak abab. Tetapi ada pula yang berumus sajak aabb,
atau abba.
-
Pntun
yang baik setiap baris terdiri atas 4 patah kata dan tiap kata terdiri atas dua
atau tiga suku kata.
-
Baris
pertama dan kedua disebut sampiran, sedang baris ketiga dan keempat disebut
isi. Sampiran berguna untuk menyampaikan sajak suku kata pada baris ketiga dan
keempat. Sedang lainnya adalah lukisan alam atau apa saja yang dapat diambil
sebagai kiasan atau cermin dari apa yang tersimpul dalam isi pantun.
Jenis-jenis
Pantun:
-
Pantun biasa
Terdiri dari 4 baris tiap bait, terdiri dari
sampiran dan isi, selesai dalam 1 bait, biasanya berisi curahan hati.
-
Talibun
Lebih dari 4 baris tiap bait. Tetapi harus
genap.
-
Pantun berkait
atau Pantun rantai
Lebih dari 1 bait, baris 2 dan 4 tiap bait
diulang, baris 1 dan 3 berikutnya.
-
Karmina
Terdiri dari 2 baris tiap bait. Biasanya
disebut Pantun Kilat.
c.
Gurindam
Gurindam
biasanya berisi nasihat atau ajaran moral berdasarkan keagamaan dan tasawuf
atau sufisme, yakni suatu ajaran mengenai hakikat Allah berdasarkan islam.
Gurindam yang terkenal adalah Gurindam
Dua belas yang ditulis oleh Raja Ali Haji dalam teks Arab Melayu.
2. Puisi Baru
-
Menurut bentuknya:
a. Distikon :
Puisi yang terdiri dari 2 baris tiap baitnya.
b. Tersina : Puisi yang terdidi dari 3 baris
tiap baitnya.
c. Kuartrain :
Puisi yang terdidi dari 4 baris tiap baitnya.
d. Kuint :
Puisi yang terdidi dari 5 baris tiap baitnya.
e. Sektet :
Puisi yang terdidi dari 6 baris tiap baitnya (Double Tersina).
f. Septima :
Puisi yang terdidi dari 7 baris tiap baitnya.
g. Oktaf :
Puisi yang terdidi dari 8 baris tiap baitnya.
h. Soneta :
Puisi yang terdidi dari 14 baris tiap baitnya.
i.
Puisi Bebas
-
Menurut isinya:
a. Balada :
Puisi yang berisi tentang suatu kisah atau cerita.
b. Romance :
Puisi yang berisi tentang ungkapan cinta seseorang.
c. Hymne :
Puisi yang berisi tentang pujian kepada Tuhan/ keagamaan.
d.
Ode :
Puisi yang berisi tentang pujian kepada pahlawan.
e.
Elegi :
Puisi yang berisi tentang ungkapan rasa sedih.
f. Epigram :
Puisi yang berisi tentang ajaran hidup/ semangat perjuangan.
g.
Satire :
Puisi yang berisi sindiran/kritik tajam tentang kepincangan dalam masyarakat.
Memahami Makna dalam Puisi:
Untuk memahami
makna yang terkandung di dalam sebuah puisi, dapat dilakukan dengan 2 macam
cara, yaitu:
1.
Parafrase
Parafrase
dilakukan dengan cara membagi puisi dalam beberapa frase atau kelompok kata,
dimungkinkan untuk menambah kata-kata yang dihilangkan oleh pengarang.
2.
Menyadur
Menyadur diawali
dengan menganalisis dan menafsirkan kata-kata kunci dalam puisi dan
membahasakan puisi itu ke dalam bahasa kita. Menyadur dapat juga disebut mengubah puisi menjadi sebuah prosa/ karangan.
Syarat Puisi yang baik:
1.
Mudah dipahami oleh segala kalangan
2.
Mengutamakan keindahan (pilihan kata, rima, dan gaya bahasa).
3.
Dapat dinikmati semua orang.
Unsur-unsur Intrinsik dalam
Puisi:
1.
Tema
2.
Isi
3.
Diksi
4.
Bentuk
5.
Sajak
6.
Gaya
bahasa atau Majas
Periodisasi Puisi:
Warna puisi yang menonjol pada
periode awal (1900-1933) adalah persoalan adat yang sedang menghadapi
akulturasi dan dengan demikian menimbulkan berbagai problem bagi kelangsungan
eksistensi masing-masing, sedangkan periode 1933-1942 diwarnai pencarian tempat
di tengah pertarungan kebudayaan Timur dan Barat dengan pandangan
romantis-idealis. Kemudian terjadi perubahan pada periode 1942-1945 atau zaman
pendudukan Jepang yang melahirkan warna pelarian, peralihan, dan kegelisahan.
Masa Pertumbuhan atau Masa Kebangkitan dapat
dipergunakan untuk mewadahi kehidupan Puisi Indonesia tahun 1900-1945 dengan
alasan bahwa pada masa itu telah tumbuh nasionalisme yang juga tampak dalam
sejumlah Puisi, seperti sajak-sajak Rustam Efendi, Muhamad Yamin, Asmara Hadi
dan lain-lain. Yang jelas, pada masa itu bertumbuhan Puisi yang sebagian sudah
bersemangat Indonesia dan
sekarang memang tercatat sebagai modal awal khazanah sastra Indonesia.
Masa Pergolakan atau Masa Revolusi dapat
dipergunakan untuk mewadahi kehidupan Puisi Indonesia tahun 1945-1965 dengan
alasan bahwa pada waktu itu terjadi pergolakan semangat mempertahankan
proklamasi kemerdekaan, pergolakan ideologi, dan pencarian konsep-konsep
sastra. Berbagai gejala yang menandakan pergolakan itu antara lain terbitnya
Surat Kepercayaan Gelanggang tahun 1949, munculnya organisasi kebudayaan
bentukan partai, seperti Lekra, Lesbumi, LKN di tahun 1960-an; pasang surut
majalah sastra seperti Kisah, Sastra, Tjerpen; kasus pengadilan cerpen Langit
Makin Mendung karya Ki Panjikusmin, campur tangan kekuatan politik, pelarangan
Manifes Kebudayaan, dan sebagainya.
Masa Pemapanan dapat dipergunakan untuk mewadahi
kehidupan Puisi Indonesia
tahun 1965-1998 dengan alasan pada masa itu terjadi pemapanan berbagai sistem:
sosial, politik, penerbitan, dan pendidikan yang dampaknya tampak juga di
bidang sastra Indonesia.
Pada masa itu ilmu sastra Indonesia
boleh dibilang semakin mapan di sejumlah fakultas sastra. Penelitian makin
marak di mana-mana. Seminar, pelatihan, penerbitan, dan apresiasi sastra makin
berkembang marak di berbagai komunitas sastra. Memang di sana-sini terjadi juga
pembatasan dan penekanan, tetapi tidak mengurangi makna perkembangan dan
kemapanan sastra Indonesia.
Pada akhirnya kehidupan Puisi Indonesia selewat
tahun 1998 harus dicatat dengan nama tertentu, misalnya Masa Pembebasan dengan
alasan bahwa dalam lima tahun terakhir ini telah terjadi pembebasan kreativitas
sastra. Meskipun buktinya belum bisa dibanggakan, gejalanya boleh dibilang
sudah menggembirakan. Antara lain karya sastra yang tertekan selama masa
pemapanan, sekarang bisa diterbitkan tanpa ketakutan apa pun.
Unsur Intrinsik Puisi, Prosa, Drama
Prosa
|
Puisi
|
Drama
|
Tema
|
Tema
|
Tema
|
Latar (waktu, tempat, suasana)
|
Isi
|
Latar (waktu,tempat, suasana)
|
Penokohan
|
Gaya Bahasa
|
Penokohan
|
Plot/alur
|
Bentuk
|
Plot/alur
|
Sudut Pandang
|
Sajak
|
Sudut pandang
|
Gaya Bahasa / Majas
|
|
|
SASTRA MELAYU (LAMA)
Prosa lama
- Dongeng
- Fabel : cerita tentang binatang yang seolah-olah manusia (si Kancil)
- Sage : cerita kepahlawanan (Jaka Tingkir)
- Mitos : cerita mengenai dewa-dewi
- Legenda : cerita mengenai terjadinya suatu tempat (Tangkuban perahu)
- Dongeng Kawih : dongeng dari berbagai daerah
Dongeng Nyi Bungsu Karang (sunda)
Dongeng Menggetah Buring ( tapanuli)
Dongeng walangcantung (jawa)
Dongen kowakjali (jawa)
§ Parabel : cerita yang berisikan
pesan-pesan moral (sepasang selop kulit)
- Pelipur Lara : cerita yang mengisahkan kehidupan rakyat, cerita ini bertujuan untuk menghibur (biasanya untuk petani setelah bekerja) misalnya :
§ Bahasa Melayu : Pak kodok, Pak belalang,
Mat Tamin, Pak Pandir
§ Bahasa Jawa : Wiroglegog, Jalu Bodo, Joko
Telur
§ Bahasa Sunda : Kabayan, Aki Balong, Si
Kidul
- Cerita Rakyat : Cerita mengenai kehidupan rakyat yang bertujuan mendidik
- Hikayat : cerita percintaan yang diceritakan panjang lebar (Hikayat Hang tuah, Hikayat Malin Deman)
- Tambo : cerita yang berisisikan sejarah dan disisipi oleh imajinasi ( Cerita Sejarah, Hikayat raja-raja pasai, Tambo Bangkahulu
- Epos : cerita mengenai kepahlawanan
§ MahaBrata (wijaya) : 18 bagian cerita yang
disebut parwa
§ Ramayana ( walniki)
- Cerita Berbingkai : cerita yang isinya menceritakan cerita-cerita
Misalnya: Panca tantra, Cerita tantri, 1001malam
- Cerita-cerita Suci
Cerita-cerita yang dianggap kudus atau suci,
sumber riwayat nabi atau orang-orang suci
§ Hikayat Nur Muhammad
§ Hikayat bulan bekelah
§ Hikayat Nabi bercukur
§ Hikayat Tamim al dari
§ Hikayat Ibrahim Ibnu Adham
- Kitab-Kitab : karangan yang bersangkut paut dengan agama, sebagai pedoman raja-raja, pemerintah
Kitab-kitab yang berisi kitab agama :
§ Burtanutalatin
§ Tojusalatin
§ Kitab Seribumajalah
§ Sarab al Asyikin
§ Asram al arifin
§ Sirat al mustakin
Kitab-kitab yang berisi hukum
§ Undang-undang negri kedah
§ Undang-undang negri perak
§ Undang-undang negri johar
§ Undang-undang negri malaka
Puisi Lama
§ Asli Melayu : Mantra, Bidal, Pantun
§ Berasal dari Tamil/Melayu :
Seloka,Gurindam
§ Berasal dari arab/ parsi : Syair, rubai,
kitab, Nazami, Gazal, Masnawi
PROSA
Unsur pembentuk prosa yaitu :
¨
Unsur intrinsik :
1)
Setting
2)
Perwatakan
3)
Alur / plot
4)
Sudut pandang
5)
Tema
6)
Gaya
bahasa
¨
Unsur ekstrinsik :
1)
Sosial
2)
Ekonomi
3)
Budaya pengarang
4)
Idiologi
5)
pendidikan
Menurut jenisnya prosa dibagi menjadi :
¨
Prosa Lama
1)
Hikayat :
Ø Hampir sama dengan roman dalam sastra baru
Ø
Istanasentris
2)
Tambo
Ø
Sejarah yang mempunyai unsur dongeng (lebih
mengutamakan unsur serjarah)
Ø
Contoh : Hikayat Iskandar Zulkarnain
3)
Cerita panji
Contoh : Galuh
Candrakirana, Kediri,
Jenggala
4)
Cerita berbingkai
adalah cerita yang didalamnya
terdapat cerita lain. Contoh : cerita
1001 malam
5)
Dongeng
Cerita yang bersifat mendidik / didaktik. Dibagi lagi menjadi :
Ø
Fabel : cerita tentang binatang
Ø
Mite : mitos / kepercayaan
Ø
Legenda : asal mula terjadinya tempat
Ø
Sage : dongeng yang didalamnya ada unsur sejarah
(lebih mengutamakan unsur dongengnya)
¨
Prosa Baru
Prosa baru timbul setelah berdirinya
Balai Pustaka
Kehadiran prosa baru ditendai dengan
terbitnya novel-novel dalam kesusastraan Indonesia.
Jenis – jenis
prosa baru :
1)
Cerpen (cerita pendek)
Adalah cerita
tengtang kehidupan seseorang yang diceritakan secara siongkat (penggalan kisah
hidup)
Kerangka cerpen
terdiri dari :
§
Pengenalan
§
Pertikaian atau konflik
§
Klimaks atau pertikaian memuncak
§
Penyelesaian
Contoh cerpen
§
Kawan Bergelut (Suman Hasibunan)
§
Teman Duduk (M. Kasim)
§ Kata Hati dan Perbuatan (Trisna Sumarjo)
§
Radio Masyarakat (Rosihan Anwar)
§
Yang Terempas dan Terkandas (Rusman Sutia
Sumarga)
2)
Roman dan Novel
§
Cerita tentang kehidupan seseorang baik kehidupan
maupun kehidupan batin
§
Roman menceritakan kehidupan sejak masa
kanak-kanak hingga dewasa, bahkan sampai mati
§
Novel
menceritakan kehidupan seseorang dari masa tertentu hingga suatu masa
tertentu. Biasanya yang
diceritakan adalah masa remaja
§ Saat ini nivel dan roman mempunyai
pengertian yang sama dan yang sering digunakan adalah novel
§ Plot atau kerangka novel dan roman sama
dengan cerpen hanya setiap bagian diceritakan lebih panjang dan terperinci
Contoh novel :
§
Azab dan Sengsara (Merari Siregar)
§
Salah Asuhan (Abdul Muis)
§ Di Bawah Lindungan Kabah (Hamka)
§
Belenggu (Armyn Pane)
§
Layar Terkembang (Sutan Takdir Alisjahbana)
§
Atheis (Achdiat Kartamiharja)
§
Jalan Tak Ada
Ujung (Mochat Lunis)
3)
Kritik
§
Kritik adalah karangan yang berisi pertimbangan
baik buruk suatu karangan atau karya sastra
§
Dalam kritik selain dikemukakan segi-segi yang
baik dan kurang baik suatu karya, juga dikemukakan pula bagaimana menghasilkan
karangan yang bermutu
§
Orang yang memiliki kecakapan dalam menghasilkan
kritik disebut kritikus
Contoh kritik :
§
Kesusastraan Indonesia dalam Kritik dan Esai
(H.B. Jassin)
§
Pokok dan Tokoh dalam Kesusastraan Indonesia
Modern (A. Teeuw)
§
Buku dan Penulis (Amal Hamzah)
§
Ikhtisar Roman (Azas Safiudin)
4)
Esai
§
Esai adalah karangan singkat yang membahas
masalah seni, kesusastraan dan kebudayaan
§
Dalam esai, yang dibahas adalah tujuan atau
pandangan pengarang terhadap masalah yang dibahas
Contoh esai :
§
Polemik Kebudayaan (dibukukan oleh Achdiat
Kartamiharja)
§
Kenyataan, Dugaan, dan Harapan : Tentang
Perkembangan Sastra Kita Akhir-akhir ini (Sapardi Djoko Damono)
§ Penerbitan Buku Bacaan dan Buku
Sastra di Indonesia (Ajip Rosidi)
5)
Studi
§
Karangan yang menguraikan hasil penyelidikan
suatu masalah secara objektif
§
Dalam studi, pengarang menggunakan buku – buku
sebagai sumber bahandan data yang didapat
Contoh studi :
§
Penyedar Sastra (Dr. C. Hooykas)
§ Rifa Penyair dan Daerahnya (H.B. Jassin)
§ Sejarah Sastra Indonesia (Drs. B.P.
Situmorang)
§ Elite sastra dalam Budaya Massa
(Jacob Sumardjo)
6)
Biografi (Riwayat hidup)
§
Biografi adalah karangan yang berisi riwayat
hidup seseorang
§
Autobiografi adalah karangan yang berisi riwayat
hidup pengarang itu sendiri
Contoh biografi
:
§
Hikayat Abdullah (Abdullah bin Abdulkadir
Munsyi)
§ Pengalaman Masa Kecil (Nur Sutan Iskandar)
§
Ayahku (Hamka)
§
Sukarno Penyambung Lidah Rakyat (Cendy Adams)
§ Habis Gelap Terbitlah Terang (Armyn Pane)
7)
Polemik
§
Polemik (perang pea) adalah karangan yang berisi
perdebatan, berbantahan lewat surat
kabar atau majalah
§
Polemik berpijak pada suatu masalah yang
diperdebatkan kedua belah pihak
§
Polemik ini diperlukan untuk melihat kebenaran
suatu masalah
§
Contoh polemik : Polemik kebudayaan (dihimpun
oleh Achdiat Kartamiharja)
8)
Kisah (cerita perjalanan)
Kisah adalah
cerita yang memaparkan pengamalam-pengalaman yang dialami dalam perjalanan.
Contoh kisah :
§
Melawat ke Barat (Adinegoro)
§
Kisah Pelayaran Abdullah ke Kelantan
Komentar